5 ciri darah tinggi kambuh yang harus diwaspadai: 1. Sakit Kepala, 2. Sesak Napas, 3. Mimisan, 4. Nyeri pada Dada, dan 5. Detak Jantung Tidak Beraturan.

Sebagian besar penderita hipertensi sering kali tidak merasakan ciri darah tinggi kambuh. Berdasarkan WHO, salah satu cara mengobati darah tinggi yang paling baik adalah dengan memeriksa tekanan darah secara berkala dengan menggunakan transmiter digital. Sehingga Anda bisa mendeteksi penyakit sejak dini dan menghindari komplikasi.
Kini, mengukur tekanan darah juga bisa Anda lakukan di rumah saja menggunakan Tensimeter OMRON, produk dari merek terpercaya Jepang. Karena memiliki teknologi IntelliSense, alat pemantau tekanan darah ini lebih terjamin keakuratannya. Penggunaannya pun mudah dan sangat nyaman.
5 Ciri Darah Tinggi Kambuh
Walaupun tidak ada tanda gejala yang jelas, beberapa penderita darah tinggi kerap mengeluhkan beberapa gejala yang sama ketika kambuh. Berikut beberapa di antaranya.
1. Sakit Kepala
Ciri yang paling mudah dideteksi pada penderita hipertensi adalah pusing mendadak atau sakit kepala. Sakit kepala sendiri dapat menjadi tanda penyakit hipertensi yang lebih serius. Jika pusing karena gejala hipertensi biasanya berupa kepala yang terasa berputar, maka gejala sakit kepala akan terasa seperti nyeri yang berdenyut.
2. Sesak Napas
Tekanan darah yang tinggi pada tubuh akan memaksa jantung menjadi bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal tersebut akan menyebabkan ventrikel kiri pada jantung menebal dan mampu menyebabkan gagal jantung ringan dengan beberapa gejala tertentu, salah satunya adalah sesak napas.
3. Keluar darah dari Hidung (Mimisan)
Perlu dicurigai jika tiba-tiba Anda mimisan dan disertai ciri darah tinggi kambuh yang lain. Kondisi ini sebenarnya jarang ditemui. Jika terjadi, kemungkinan penyebabnya adalah tekanan darah yang tinggi mempengaruhi pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah di hidung lebih rentan rusak dan mengeluarkan banyak darah.
4. Nyeri pada Dada
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh arteri kurang elastis. Elastisitas arteri yang buruk akan menyebabkan aliran darah serta oksigen ke jantung menurun. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit jantung dan menimbulkan angina atau nyeri pada dada.
5. Detak Jantung Tidak Beraturan
Salah satu gejala yang juga berbahaya adalah jantung berdebar terlalu cepat, tidak teratur, bahkan berhenti berdetak selama beberapa detik. Pada kondisi ini, hipertensi sudah berkembang menjadi aritmia. Aritmia sendiri mampu meningkatkan risiko gagal jantung.
Sudah Tahu Apa Saja Ciri Darah Tinggi Kambuh?
Setelah mengetahui berbagai cirinya, kini Anda harus lebih waspada. Cara mengobati darah tinggi sendiri adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Anda dapat menggunakan Tensimeter OMRON yang bisa memberikan kemudahan dan kenyamanan pengukuran di rumah.
Merupakan merek terlaris dan terpercaya oleh dokter, teknologinya akan memberi hasil akurat di setiap pemeriksaan. Monitor tekanan darah ini juga 100% sudah memiliki validasi klinis dengan standar akurasi yang sudah terpenuhi. Mari gunakan OMRON, solusi terbaik untuk menjaga kesehatan Anda!