Sel. Nov 18th, 2025

Mengenali Beton Spalling dan Cara Mengatasinya

By admin Jul 30, 2025
Atap dak beton merupakan pilihan populer dalam konstruksi bangunan karena kekuatan dan daya tahannya yang luar biasa. Namun, meskipun dak beton memiliki banyak keunggulan, ada beberapa masalah yang sering dihadapi seiring berjalannya waktu. Salah satunya adalah spalling beton, yaitu kondisi di mana permukaan beton terkelupas akibat berbagai faktor seperti infiltrasi air atau korosi pada tulangan baja. Masalah ini, jika dibiarkan, dapat memperburuk kondisi struktural atap dak beton dan mengurangi ketahanannya.

Apa Itu Spalling Beton?

Spalling beton adalah kondisi di mana lapisan permukaan beton mengelupas atau terkelupas akibat pengaruh berbagai faktor, seperti korosi pada tulangan baja, infiltrasi air ke dalam beton, atau proses pencampuran beton yang kurang optimal. Umumnya, spalling terjadi pada bagian beton yang sering terpapar air, seperti di area garasi, teras, jalan setapak, atau dek kolam renang. Spalling dapat terjadi dalam bentuk serpihan kecil atau bahkan pecahnya lapisan beton, tergantung pada tingkat kerusakannya. Jika tidak segera diatasi, masalah ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah dan membahayakan struktur bangunan secara keseluruhan.

Dampak Spalling pada Beton

Meskipun awalnya spalling mungkin hanya mengakibatkan kerusakan kecil pada permukaan beton, dampak jangka panjangnya bisa jauh lebih serius. Ketika lapisan beton terkelupas, air dan kelembaban bisa meresap lebih dalam ke dalam beton, memperburuk kondisi dan mempercepat kerusakan lebih lanjut. Beberapa dampak spalling beton yang perlu diwaspadai antara lain:

  1. Kerusakan Struktural

Saat permukaan beton terkelupas, lapisan beton yang melindungi tulangan baja (reinforcing steel) dari korosi akan hilang. Hal ini membuka peluang bagi air dan oksigen untuk berinteraksi dengan tulangan, menyebabkan korosi. Korosi pada baja tulangan akan menyebabkan pembengkakan dan retakan pada beton, yang akhirnya melemahkan struktur beton.

  1. Retakan dan Lubang

 

Spalling yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi retakan atau lubang yang lebih besar di dalam beton. Dengan berjalannya waktu, retakan ini bisa mempengaruhi integritas struktural dan menurunkan kemampuan beton untuk menahan beban.

 

  1. Pengurangan Kekuatan Beton

 

Beton yang mengelupas dan mengalami kerusakan lebih lanjut dapat kehilangan kekuatan tekan dan ketahanan terhadap beban atau tekanan eksternal. Ini bisa mengurangi stabilitas bangunan, terutama jika kerusakan terjadi pada area yang mendukung beban berat.

 

  1. Risiko Keamanan

 

Dalam kasus yang lebih ekstrem, spalling beton yang terus berkembang bisa menyebabkan bagian beton pecah atau runtuh, yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi keselamatan penghuni atau pengguna bangunan. Jika masalah ini terjadi pada area struktural utama, seperti balok atau kolom, bisa berisiko fatal.

 

Cara Mengatasi Spalling Beton

 

Spalling beton adalah masalah yang umum terjadi pada bangunan yang terpapar cuaca ekstrem atau kelembapan tinggi. Jika dibiarkan tanpa perbaikan, spalling dapat semakin memperburuk kondisi struktural beton. Untungnya, beton yang mengelupas dapat diperbaiki dengan beberapa langkah mudah, tergantung pada tingkat kerusakannya. Berikut adalah panduan untuk memperbaiki beton yang mengelupas:

 

  1. Cek Kerusakan

 

  • Jika lapisan beton yang mengelupas hanya sedikit dan tidak terlalu dalam (kurang dari sepertiga ketebalan beton), Anda bisa menambalnya.
  • Jika spalling sudah cukup dalam, lebih dari sepertiga ketebalan beton, lebih baik untuk mengganti beton tersebut.

 

  1. Cara Menambal Beton yang Mengelupas

 

  • Tambahkan lapisan beton baru dengan ketebalan 1-2 cm agar hasilnya rata dan kuat.
  • Cukup tambal bagian yang rusak langsung, meskipun warna tambalan mungkin sedikit berbeda.

 

Langkah Perbaikan

 

  • Bersihkan area yang rusak dari kotoran, debu, dan bahan yang longgar.
  • Siapkan campuran beton atau bahan tambalan yang sesuai dengan jenis beton di sekitarnya. Pastikan campuran tidak terlalu cair agar bisa menempel dengan baik.
  • Oleskan campuran beton ke area yang terkelupas. Untuk area yang lebih besar, pastikan tambalan meluas sekitar 10-15 cm dari area yang rusak untuk mencegah penyusutan.
  • Ratakan permukaan beton yang telah ditambal dengan sendok semen atau alat lain agar permukaannya rata dan halus, sesuai dengan beton di sekitarnya.
  • Biarkan tambalan beton mengering sepenuhnya sebelum digunakan. Biasanya, proses pengeringan ini memakan waktu beberapa jam hingga 1-2 hari.

 

Memperbaiki beton yang mengelupas bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, asalkan Anda mengikuti langkah-langkah yang benar. Dengan perbaikan yang tepat, beton bisa kembali kuat dan tahan lama tanpa perlu mengganti seluruh bagian yang rusak.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *