Sen. Apr 21st, 2025

Menhub Budi Karya Minta Dukungan Pemerintah Korea Selatan Terkait Proyek LRT Bali

Menteri Perhubungan RI (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintah tengah fokus melakukan pembangunan transportasi Light Rail Transit (LRT) di Bali. Dia bilang, tujuan itu sejalan dengan komitmen pemerintah dalam membangun transportasi massal perkotaan untuk mengatasi masalah kemacetan di sejumlah wilayah Indonesia salah satunya di Bali. Hal tersebut dia sampaikan dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Korsel Mr Sangwoo Park di Korea Territorial Development Museum, Seoul, Korea Selatan.

Pertemuan itu membahas upaya penyelesaian Feasibility Study (FS) dan pembiayaan pembangunan transportasi massal Light Rail Transit (LRT) di Bali. "Kami akan fokus untuk memulai pembangunan LRT Bali Tahap 1 yaitu dari Bandara Ngurah Rai hingga Central Park," kata Menhub Budi dalam keterangannya, dikutip Kamis (11/1/2024). Menhub Budi menjelaskan, pemerintah mengundang Korsel untuk bekerjasama membangun proyek transportasi massal berbasis rel pertama yang ada di Bali tersebut.

Info Loker Serang, PT Nikomas Gemilang Buka Lowongan Kerja 2024, Berikut Syarat dan Link Daftarnya Pesan Menohok Arzum Bule Istri Awan Petugas PPSU, Muak dengan Penjudi: Gak Ada Sejarahnya Jadi Kaya! Masih Dibuka Loker PT Nikomas Gemilang untuk Lulusan SMA D3, Penempatan Serang Banten, Ini Syaratnya

Polda Sumut Periksa Pengelola Medan Zoo dan BKSDA Buntut 4 Harimau Mati dalam 3 Bulan PT Nikomas Gemilang Buka Loker untuk Lulusan SMA hingga D3, Penempatan Serang Banten, Ini Posisinya Survei Elektabilitas Capres Terbaru, Pilpres 2024 1 Putaran, Prabowo Mengaku Sudah Tak Sabar Kerja Halaman 4

Adapun Feasibility Study (FS) dilakukan oleh Korea National Railways (KNR) dengan pembiayaan grant dari Korea Exim Bank. "FSnya sudah dimulai pada Januari 2023 lalu, dan kami targetkan studinya sudah selesai pada April 2024," kata Menhub Budi. Menhub berharap, KNR yang memiliki pengalaman dan reputasi yang baik sebagai perusahaan kereta api di Korsel, dapat mendukung upaya penyelesaian FS sesuai tenggat waktu.

"Pengerjaan FS ini bukanlah suatu yang mudah, karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan mulai dari teknis, finansial, dan institusional. Tapi kami yakin FS ini dapat kita selesaikan dengan baik," ucap Menhub. Sedangkan terkait dengan pembiayaannya Menhub Budi mengungkapkan, pemerintah masih terus membahas berbagai skema antara lain memanfaatkan Official Development Assistance (ODA) Loan maupun Public Private Partnership (PPP). "Kami meminta dukungan penuh Pemerintah Korsel kepada pihak Eximbank, KNR, dan pihak terkait lainnya, sehingga Bali dapat menikmati transportasi massal yang lebih baik," tutur Menhub.

Sementara di sektor udara, Menhub Budi juga mengundang Korea untuk meningkatkan frekuensi penerbangan langsung (direct flight) dari Korea ke Indonesia, khususnya ke Batam dan Bali. Selain itu Menhub Budi mengharapkan kerjasama pengelolaan Bandara Batam dengan pihak Incheon dari Korea dapat ditingkatkan.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *